Jika mendengar istilah cupping, mungkin masih terdengar asing bagi kalangan masyarakat awam. Cupping atau blood cupping berasal dari Bahasa Inggris yang jika diterjemahkan maka cupping artinya adalah bekam. Namun istilah ini juga memiliki sebutan yang berbeda di berbagai daerah di Indonesia.
Cupping sudah dikenal dan diterapkan sejak zaman dahulu kala. Yaitu sejak masa kerajaan Sumeria, dan terus berkembang hingga ke daratan Mesir Kuno dan Persia. Hal ini membuktikan bahwa metode pengobatan secara cupping ini sudah eksis dan terbukti bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia.
Menelisik dari istilah cupping artinya adalah bekam, pada zaman dahulu metode ini dilakukan dengan cara yang sangat sederhana dan kuno. Karena saat itu teknologi belum ditemukan. Ambil saja contoh di zaman Nabi Muhammad, cupping dilakukan dengan menggunakan tulang unta, gading gajah, dan tanduk kerbau sebagai alat cupping.
Pada hari ini, tentunya kita tidak akan menemukan cara seperti ini lagi. Zaman sudah berubah, teknologi menjadi semakin modern namun metode cupping ini tetap bertahan meskipun dengan alat yang berbeda. Sebenarnya fungsi dan tujuannya sama saja yaitu untuk mengeluarkan toksin dalam bentuk darah kotor dari tubuh.
Istilah cupping artinya adalah terapi bekam ini muncul sebagai salah satu bukti betapa ampuhnya metode pengobatan tradisional ini. Hingga para terapis dan kalangan medis dari Barat pun mengakuinya dan melestarikannya hingga hari ini. Padahal mereka memiliki alat modern hasil buatan manusia yang sangat canggih dalam bidang medis.
Kini metode cupping telah dimodifikasi untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada cara sebelumnya. Dengan menggabungkan pengetahuan ilmiah dan unsur pengobatan tradisional untuk menciptakan alat cupping yang praktis, efektif, dan aman.